About Me

- Bad Friend Trio
- Kami tiga orang anak SMP yang awesome! (tapi rada' edan..) Ayu: tapi masih Awesome man aku kan??? *ditabok* Mitha : saking awesomenya kamu, kamu jadi aneh, tau nggak! *dilempar granat*
Followers
Minggu, 08 Agustus 2010
Sang Oyabun Sejati

"Oresama, kali ini biarkan Oniisama yang meng-update blog ini. Okeeeh? :D"
Saya nggak tahu harus mulai dari mana. Saya masih merasa pusing dan gemetaran saat menulis ini, tapi... biarlah. Saya nggak tahu harus bagaimana. Tapi yang saya tahu, kami semua--Bad Friend Trio ini--sedang berduka. Pasalnya, salah satu ayah dari kami, yaitu Hida, kemarin Sabtu dipanggil oleh Allah SWT. Innalilahi...
Saya dan Ayu juga kaget, nggak percaya. Benar-benar nggak percaya. SANGAT! Bagaimana mungkin bisa? Ah, Hida, kami benar-benar berduka dan ikut sedih. Tapi... kami kagum dan bangga padamu, sebab walaupun keluargamu diberi cobaan yang begitu berat oleh Allah, kamu masih bisa tersenyum, tertawa, bahkan loncat-loncat, haha. Intinya, kami merasa karaktermu benar-benar pas dengan Oyabun yang sebenarnya. Di saat sedang diberi cobaan, dia masih bisa bertahan, sama sepertimu. Kami nggak bisa bayangkan seandainya itu terjadi pada kami...
Kemarin Minggu, kami ikut melayat ke rumah Hida, walaupun nggak bersama-sama. Saya datang lebih dulu. Ada beberapa teman kami yang juga ikut melayat. Saya merasa ingin sekali menangis, tapi tak bisa. Saya melihat wajah Hida masih sama seperti sebelumnya, hanya saja rasanya kali ini agak berbeda. Wajahnya masih terlihat ceria. Saya kagum. Dia tidak menangis sama sekali, walaupun kata teman-teman, dia sempat menangis sih. Tapi dia tidak menangis di depan kami. Tidak, dia ingin menunjukkan bahwa inilah, kita tidak boleh terus-terusan sedih dan menangis. Katanya, "Walaupun aku nangis sampai histeris, bapakku juga nggak bakalan balik."
Ya Allah, apa yang ada di dalam diri Hida sungguh membuat kami semua terharu. Kami ingin membantu, tapi... rasanya, kami jadi serba salah. Kami masih sempat bercanda dengannya waktu itu. Waktu itu, saya dan beberapa teman saya juga ikut melihat ibu Hida yang dibawa dari rumah sakit, demi bertemu dengan suaminya. Astaghfirullah, hati saya miris melihat keadaan ibunya. Kata mama saya, kedua kakinya patah dan di kepalanya banyak jahitan. Sekarang masih dirawat di ICU. Yah, doakan saja, semoga ibu Hida bisa cepat sembuh dan pulang...
Oh, ya, saya lupa. Menurut kabar yang beredar (dan saya mempercayainya), orangtua Hida mendapat kecelakaan yang menewaskan ayah Hida, dan membuat ibu Hida kritis. Waktu itu, katanya, orangtua Hida berniat menjemput Hida dengan menaiki motor. Lalu, ada mobil menabrak mereka dari belakang, dan selanjutnya saya nggak begitu tahu. Tapi, katanya kakak Hida meneleponnya dan menyuruhnya pulang naik taksi. Kami tidak berpikir apa-apa sewaktu tahu Hida disuruh naik taksi pulang ke rumah...
Malamnya, sekitar jam 7.
Mama saya mendapat SMS yang memberitakan kejadian itu. Mama saya kaget, begitupun saya. Lalu, setelah itu, 4 kali berturut-turut ada SMS masuk ke HP saya, isinya sama semua: memberitahukan berita duka itu. Saya mencoba mengirim SMS ke Hida, tapi balasannya menandakan, mungkin dia belum tahu. Mungkin dia sudah tahu, tapi tak mau mengungkit-ungkitnya. Mama saya berpikir, mungkin SMS tadi salah masuk. Semoga saja, batin saya.
Sekitar jam 9 malam.
Saya sedang membaca fanfic di laptop mama saya ketika Ayu menelepon.
"Mit, kamu dapat sms dari mamanya Peppy, nggak?" tanyanya.
"Iya. Kenapa?" kata saya.
"Berita itu bener nggak sih?" tanyanya lagi.
"Nggak tahu juga..." jawab saya pelan.
"Tapi, masa' bener, sih..."
...........
Saya nggak bisa tidur malam itu. Kepala saya pusing dan gemeteran! Saya baru bisa agak tenang dan tidur jam setengah sebelas malam. Setelah Ayu mengajak kami semua pergi ke rumah Hida untuk melayat (menghibur dia, maksud saya).
Paginya, saya pergi ke rumah Hida bersama keluarga saya. Saya merasa kalut, takut kalau ternyata Hida sedih, tapi ternyata, Hida tak terlihat sedang sedih. Hebat. Tapi saya tahu, di dalam hatinya, sebenarnya dia menangis.
Setelah ayahnya diberangkatkan ke pemakaman, saya berpamitan dengan Hida. Wajahnya sedikit murung, tapi masih terlihat tabah. Saya bilang padanya, "Ada salam dari Oresama, dengan cinta." Hida tertawa dan saya menggenggam tangannya sebelum pulang. Dan sekarang... Oresama! Ceritain, dong, pas kamu lagi ke rumahnya Hida! XD
"gantian saya? okeh, Oresama yang AWESOME akan menceritakan cerita saya waktu di rumahnya Hida a.k.a Oyabun. dimulai dari saat mau brangkat ke Rumahnya Hida yaw ~! (>,<) " Waktu itu sekitar jam 11.30 saya sama teman teman yang lain yakni, Pepong, Iwak Citul, Tak dung dung , Dethol, Ina, sama Rel Kreta janjian di masjid . Saya yang datang Pertama Lho! \(>0<)/ yang lainya pada telat.. huuu..! payah ! ~(-3-)~ gak becussss....! *ditampleng* yah, tapi saya menghargai kepedulian kalian kepada teman kita, Hida :) .
sekitar 30 menit saya menunggu teman teman yang lain. karena kelamaan, teman teman saya yang udah pada datang Sholat dulu di Masjid. Saya gak Sholat karena lagi halangan. Sedangkan abah saya pergi mau cari makanan buat mama saya . karena di rumah gak ada makanan. atau lebih tepatnya karena mama saya lagi malas untuk memasak. padahal masakanya enak lho.. gak pake bumbu penyedap , borax , formalin dll. lho! dijamin TOP! v(>,<) *promosi*
oke, kembali ke awal. saya nunggu temen2 saya yang belum datang, yaitu Dethol sama mak Atha *kicked* maksudnya mbak Athaya anggotanya trio kwek kwek (laila, Mega, Athaya) *dilempar sandal* . karena kelamaan saya SMS atha, teryata..
DIA BELUM MANDI!!!!
saya dan teman yang lain pada ber-sweatdroop ria . tak lama kemudian, Dethol pun datang . dengan segala ke narsissanya (yang melebihi saya atau tidak) ia menghampiri kami. karena ibu ibu a.k.a ibunya Rel Kreta (Verel) dan ibunya Peppong (peppy) dah gak sabar, kita langsung ajah cabut menuju tempat yang di tuju (?) meninggalkan Athaya yang lagi mandi di rumahnya. gak boleh ngintip lo ya..!
dalam perjalanan, Peppong, Tak Dung dung, dan Ina ngobrol apa saya gak mudeng . tapi ketika mereka ngomong "keong racun" saya pun langsung mudeng dan langsung teriak, "AKU PUNYA LAGU NYA KEONG RACUN LHO!!" . Sontak, mereka bertiga langsung membalas, "MINTAAAA!!!" . dan pada saat itu pun, saya dengan senang hati mengirimkan lagu Keong Racun kepada Ina. mengapa Peppong dan Tak dung dung gak saya kirimin? karena hape saya (samsung Corbi) gak bisa buat ngirim file ke Blekberry . Kaciaaan deh lu... :P
setelah beberapa puluh menit kami lalui, akhirya kami semua tiba di kediaman mt Haryono no. 50 . di situ saya dan yang lainya melihat Hida yang sedang menghampiri kami dengan raut muka yang "biasa saja" . seperti gak ada hal yang terjadi saja...
tapi saya dan teman yang lainya tau..
sisi luarnya mungkin biasa biasa saja. tapi bagaimana dengan sisi dalamya? atau lebih tepat isi hatinya?
hanya yang maha Esa dan Hida nya saja yang tau . seberapapun ke-AWESOME-an saya, tetap saja saya tak bisa membaca pikirannya. coba kalau saya ikut seminar Otak tengah..
pasti saya dapat membaca pikiran semua orang. kalau ulangan gak usah belajar. tinggal mbaca pikiranya orang yang pintar ajah! *ditabok*
kami di tempatnya Hida cuman sebentar. padahal saya pingen main lebih lama di rumahnya Hida. *pikiranya main.. ajah* pingen nemenin Hida biar gak sendiri. sayakan Ayah (haram) *?* nya Hida . walaupun "haram" tapi harus bisa menjaga anaknya yang ceria dan sedikit kekampungan itu *dilempar ke siberia* .
sebelum pulang, saya ngelihatin video Hetalia episode 12 yang udah saya Convert tentunya dari Avi ke Mp4 dari Hape saya. lumayan buat nghibur dia. kasian Oneesan...
salahnya pulang duluan. makanya gak sempat nonton Hetalia World Series Episode 12 . WEEEK! :P
stlah beberapa lama saya dan yang lain mengunjungi Hida, tiba waktunya Untuk pamit. Saya dan teman teman yang lain pun langsung Pamit dan kembali ke Mobil tumpangannya tadi. dan langsung keluar gang dan langsung pulang ke rumah masing masing. (kebanyakan "dan" nya =____='') tak hanya Pamit dari Rumah Hida, saya dan mbak Pervert mohon Pamit. bye bye! Mohon doa nya untuk kesembuhan Ibunya Hida dan Ketabahan Untuk Keluarga yang ditinggalkan Alm. bapak Abbas yang semoga Amal Ibadahnya Diterima, dan Dosa dosanya di maafkan. Amien..
Saya nggak tahu harus mulai dari mana. Saya masih merasa pusing dan gemetaran saat menulis ini, tapi... biarlah. Saya nggak tahu harus bagaimana. Tapi yang saya tahu, kami semua--Bad Friend Trio ini--sedang berduka. Pasalnya, salah satu ayah dari kami, yaitu Hida, kemarin Sabtu dipanggil oleh Allah SWT. Innalilahi...
Saya dan Ayu juga kaget, nggak percaya. Benar-benar nggak percaya. SANGAT! Bagaimana mungkin bisa? Ah, Hida, kami benar-benar berduka dan ikut sedih. Tapi... kami kagum dan bangga padamu, sebab walaupun keluargamu diberi cobaan yang begitu berat oleh Allah, kamu masih bisa tersenyum, tertawa, bahkan loncat-loncat, haha. Intinya, kami merasa karaktermu benar-benar pas dengan Oyabun yang sebenarnya. Di saat sedang diberi cobaan, dia masih bisa bertahan, sama sepertimu. Kami nggak bisa bayangkan seandainya itu terjadi pada kami...
Kemarin Minggu, kami ikut melayat ke rumah Hida, walaupun nggak bersama-sama. Saya datang lebih dulu. Ada beberapa teman kami yang juga ikut melayat. Saya merasa ingin sekali menangis, tapi tak bisa. Saya melihat wajah Hida masih sama seperti sebelumnya, hanya saja rasanya kali ini agak berbeda. Wajahnya masih terlihat ceria. Saya kagum. Dia tidak menangis sama sekali, walaupun kata teman-teman, dia sempat menangis sih. Tapi dia tidak menangis di depan kami. Tidak, dia ingin menunjukkan bahwa inilah, kita tidak boleh terus-terusan sedih dan menangis. Katanya, "Walaupun aku nangis sampai histeris, bapakku juga nggak bakalan balik."
Ya Allah, apa yang ada di dalam diri Hida sungguh membuat kami semua terharu. Kami ingin membantu, tapi... rasanya, kami jadi serba salah. Kami masih sempat bercanda dengannya waktu itu. Waktu itu, saya dan beberapa teman saya juga ikut melihat ibu Hida yang dibawa dari rumah sakit, demi bertemu dengan suaminya. Astaghfirullah, hati saya miris melihat keadaan ibunya. Kata mama saya, kedua kakinya patah dan di kepalanya banyak jahitan. Sekarang masih dirawat di ICU. Yah, doakan saja, semoga ibu Hida bisa cepat sembuh dan pulang...
Oh, ya, saya lupa. Menurut kabar yang beredar (dan saya mempercayainya), orangtua Hida mendapat kecelakaan yang menewaskan ayah Hida, dan membuat ibu Hida kritis. Waktu itu, katanya, orangtua Hida berniat menjemput Hida dengan menaiki motor. Lalu, ada mobil menabrak mereka dari belakang, dan selanjutnya saya nggak begitu tahu. Tapi, katanya kakak Hida meneleponnya dan menyuruhnya pulang naik taksi. Kami tidak berpikir apa-apa sewaktu tahu Hida disuruh naik taksi pulang ke rumah...
Malamnya, sekitar jam 7.
Mama saya mendapat SMS yang memberitakan kejadian itu. Mama saya kaget, begitupun saya. Lalu, setelah itu, 4 kali berturut-turut ada SMS masuk ke HP saya, isinya sama semua: memberitahukan berita duka itu. Saya mencoba mengirim SMS ke Hida, tapi balasannya menandakan, mungkin dia belum tahu. Mungkin dia sudah tahu, tapi tak mau mengungkit-ungkitnya. Mama saya berpikir, mungkin SMS tadi salah masuk. Semoga saja, batin saya.
Sekitar jam 9 malam.
Saya sedang membaca fanfic di laptop mama saya ketika Ayu menelepon.
"Mit, kamu dapat sms dari mamanya Peppy, nggak?" tanyanya.
"Iya. Kenapa?" kata saya.
"Berita itu bener nggak sih?" tanyanya lagi.
"Nggak tahu juga..." jawab saya pelan.
"Tapi, masa' bener, sih..."
...........
Saya nggak bisa tidur malam itu. Kepala saya pusing dan gemeteran! Saya baru bisa agak tenang dan tidur jam setengah sebelas malam. Setelah Ayu mengajak kami semua pergi ke rumah Hida untuk melayat (menghibur dia, maksud saya).
Paginya, saya pergi ke rumah Hida bersama keluarga saya. Saya merasa kalut, takut kalau ternyata Hida sedih, tapi ternyata, Hida tak terlihat sedang sedih. Hebat. Tapi saya tahu, di dalam hatinya, sebenarnya dia menangis.
Setelah ayahnya diberangkatkan ke pemakaman, saya berpamitan dengan Hida. Wajahnya sedikit murung, tapi masih terlihat tabah. Saya bilang padanya, "Ada salam dari Oresama, dengan cinta." Hida tertawa dan saya menggenggam tangannya sebelum pulang. Dan sekarang... Oresama! Ceritain, dong, pas kamu lagi ke rumahnya Hida! XD
"gantian saya? okeh, Oresama yang AWESOME akan menceritakan cerita saya waktu di rumahnya Hida a.k.a Oyabun. dimulai dari saat mau brangkat ke Rumahnya Hida yaw ~! (>,<) " Waktu itu sekitar jam 11.30 saya sama teman teman yang lain yakni, Pepong, Iwak Citul, Tak dung dung , Dethol, Ina, sama Rel Kreta janjian di masjid . Saya yang datang Pertama Lho! \(>0<)/ yang lainya pada telat.. huuu..! payah ! ~(-3-)~ gak becussss....! *ditampleng* yah, tapi saya menghargai kepedulian kalian kepada teman kita, Hida :) .
sekitar 30 menit saya menunggu teman teman yang lain. karena kelamaan, teman teman saya yang udah pada datang Sholat dulu di Masjid. Saya gak Sholat karena lagi halangan. Sedangkan abah saya pergi mau cari makanan buat mama saya . karena di rumah gak ada makanan. atau lebih tepatnya karena mama saya lagi malas untuk memasak. padahal masakanya enak lho.. gak pake bumbu penyedap , borax , formalin dll. lho! dijamin TOP! v(>,<) *promosi*
oke, kembali ke awal. saya nunggu temen2 saya yang belum datang, yaitu Dethol sama mak Atha *kicked* maksudnya mbak Athaya anggotanya trio kwek kwek (laila, Mega, Athaya) *dilempar sandal* . karena kelamaan saya SMS atha, teryata..
DIA BELUM MANDI!!!!
saya dan teman yang lain pada ber-sweatdroop ria . tak lama kemudian, Dethol pun datang . dengan segala ke narsissanya (yang melebihi saya atau tidak) ia menghampiri kami. karena ibu ibu a.k.a ibunya Rel Kreta (Verel) dan ibunya Peppong (peppy) dah gak sabar, kita langsung ajah cabut menuju tempat yang di tuju (?) meninggalkan Athaya yang lagi mandi di rumahnya. gak boleh ngintip lo ya..!
dalam perjalanan, Peppong, Tak Dung dung, dan Ina ngobrol apa saya gak mudeng . tapi ketika mereka ngomong "keong racun" saya pun langsung mudeng dan langsung teriak, "AKU PUNYA LAGU NYA KEONG RACUN LHO!!" . Sontak, mereka bertiga langsung membalas, "MINTAAAA!!!" . dan pada saat itu pun, saya dengan senang hati mengirimkan lagu Keong Racun kepada Ina. mengapa Peppong dan Tak dung dung gak saya kirimin? karena hape saya (samsung Corbi) gak bisa buat ngirim file ke Blekberry . Kaciaaan deh lu... :P
setelah beberapa puluh menit kami lalui, akhirya kami semua tiba di kediaman mt Haryono no. 50 . di situ saya dan yang lainya melihat Hida yang sedang menghampiri kami dengan raut muka yang "biasa saja" . seperti gak ada hal yang terjadi saja...
tapi saya dan teman yang lainya tau..
sisi luarnya mungkin biasa biasa saja. tapi bagaimana dengan sisi dalamya? atau lebih tepat isi hatinya?
hanya yang maha Esa dan Hida nya saja yang tau . seberapapun ke-AWESOME-an saya, tetap saja saya tak bisa membaca pikirannya. coba kalau saya ikut seminar Otak tengah..
pasti saya dapat membaca pikiran semua orang. kalau ulangan gak usah belajar. tinggal mbaca pikiranya orang yang pintar ajah! *ditabok*
kami di tempatnya Hida cuman sebentar. padahal saya pingen main lebih lama di rumahnya Hida. *pikiranya main.. ajah* pingen nemenin Hida biar gak sendiri. sayakan Ayah (haram) *?* nya Hida . walaupun "haram" tapi harus bisa menjaga anaknya yang ceria dan sedikit kekampungan itu *dilempar ke siberia* .
sebelum pulang, saya ngelihatin video Hetalia episode 12 yang udah saya Convert tentunya dari Avi ke Mp4 dari Hape saya. lumayan buat nghibur dia. kasian Oneesan...
salahnya pulang duluan. makanya gak sempat nonton Hetalia World Series Episode 12 . WEEEK! :P
stlah beberapa lama saya dan yang lain mengunjungi Hida, tiba waktunya Untuk pamit. Saya dan teman teman yang lain pun langsung Pamit dan kembali ke Mobil tumpangannya tadi. dan langsung keluar gang dan langsung pulang ke rumah masing masing. (kebanyakan "dan" nya =____='') tak hanya Pamit dari Rumah Hida, saya dan mbak Pervert mohon Pamit. bye bye! Mohon doa nya untuk kesembuhan Ibunya Hida dan Ketabahan Untuk Keluarga yang ditinggalkan Alm. bapak Abbas yang semoga Amal Ibadahnya Diterima, dan Dosa dosanya di maafkan. Amien..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Playlist!
0 komentar:
Posting Komentar